GRESIK, TelusuR.ID – Memaknai Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November menjadi salah satu cara agar masyarakat selalu mengingat perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam usaha meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
10 November 1945 menjadi salah satu hari yang paling bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada saat itu, para pejuang di Surabaya memberikan perlawanan yang gigih terhadap penjajah Belanda demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Merefleksi apa yang sudah dilakukan para pejuang revolusi kemerdekaan tersebut LSM Gerakan Penolak Lupa (Gepal) menggelar serangkaian acara guna memperingati Hari Pahlawan dan ulang tahun Gepal yang ke-7.
Mengawali rangkaian acara tersebut GEPAL melakukan kegiatan ziarah Makam Pahlawan Kemerdekaan Usman Sadar yang berada di Kelurahan Karangpoh Kecamatan Gresik, Minggu (10/11) pagi.
Bersama teman-teman dari Pemuda Pancasila puluhan anak muda dari lintas generasi ini melakukan tabur bunga dan mengenang jasa para pahlawan.
Malamnya, Gerakan Penolak Lupa (Gepal) mengadakan acara Refleksi Hari Pahlawan dan Mimbar Bebas 7 Tahun Gerakan Penolak Lupa yang di gelar di WEP jln.Jaksa Agung Kel Sidokumpul Kec.Gresik Kab.Gresik .
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Pemuda Pancasila, suporter Ultras, aktivis PMII, aktivis Forum Kota (Forkot), aktivis Persatuan Arek Lumpur (PAL) dan aktivis dari berbagai lintas generasi.
Muslimin, Sekretaris Gepal dalam sambutannya menyampaikan bahwa kepahlawanan harus hadir dan tumbuh pada diri kita saat ini dan harus tetap berkobar untuk bangsa dan negara.
Pada kesempatan yang sama Ketua Gepal Gresik Gus Wahab menambahkan, ” bahwa untuk Memperingati Hari Pahlawan bukan sekadar mengenang mereka yang gugur, tetapi juga menghayati nilai-nilai yang telah mereka perjuangkan. Keberanian, keikhlasan, cinta tanah air, serta semangat pantang menyerah adalah beberapa karakter utama yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan kita saat ini. Para pahlawan menunjukkan bahwa keberanian bukanlah tidak takut sama sekali, melainkan tetap bergerak maju meski ada ketakutan dan risiko besar” terang Gus Wahab.
“Nilai keikhlasan juga terpancar dalam perjuangan para pahlawan, yang rela menyerahkan nyawa demi kemerdekaan bangsa. Keikhlasan ini bisa menjadi inspirasi untuk bekerja dan berkontribusi dengan tulus demi kebaikan bersama, bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi.” pungkasnya .
Sementara itu Yuyun Wahyuni, anggota dewan dari Fraksi Gerindra Kabupaten Gresik dalam orasinya menandaskan bahwa untuk menjadi bangsa yang besar maka kita harus meneruskan spirit dan semangat dari para pahlawan. “Kita harus mempunyai jiwa nasionalisme,” tegasnya.
Selain diisi dengan berbagai orasi, ada juga suguhan hiburan musik dari kelompok musisi jalanan yang dikomandani oleh Arif Ridwan yang biasa dikenal dengan nama beken Anja.
Beberapa lagu nasional seperti gugur bunga dan lagu kritik sosial seperti bongkar juga lagu para aktivis seperti darah juang mengalir dari atas mimbar bebas yang ada di depan halaman Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) dimana kegiatan itu digelar.