450 Milyar Uang Korupsi Perkebunan Sawit Sumatra Disita, PNIB : Usut Tuntas Dugaan Dananya Mengalir ke Kelompok Wahabi Khilafah

0
5 views
Bagikan :

JOMBANG, TelusR.ID – Kejaksaan Agung berhasil menyita uang hasil korupsi dan pencucian uang milik perusahaan Duta Palma Grup senilai 450 milyar. Surya Darmadi pemilik Duta Palma Grup dan Bupati Indragiri Hilir Riau, Raja Thamsir Rachman ditetapkan sebagai tersangka penyerobotan 37.095 hektar lahan milik negara yang dipergunakan untu perkebunan kelapa sawit produktif selama lebih dari 10 tahun.

Total kerugian negara mencapai lebih 100 triliun terungkap oleh Kejaksaan menjadi fakta buruknya tata kelola perkebunan yang merugikan negara. Ketua Umum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyampaikan kegeramannya atas terungkapnya kasus mega korupsi untuk kesekian kalinya.

“Korupsi pengelolaan lahan perkebunan selama lebih 10 tahun baru terbongkar membuktikan pelakunya tidak sendiri, tetapi berkerja sama dengan oknum pemerintahan. Belum lagi dari total kerugian 100 triliun baru disita 450 milyar sisanya mengalir kemana menjadi pertanyaan kita semua. Tidak mustahil kelompok anti pancasila wahabi khilafah sumber malapetaka intoleransi, Separatisme Terorisme dan radikalisme ikut menikmati dengan mengatasnamakan bantuan untuk Yayasan/lembaga yang marak berdiri di berbagai daerah” ungkap Gus Wal kepada awak media.

Gus Wal menduga kelompok-kelompok yang selama ini bersuara keras anti NKRI anti pancasila mendapat support dana dari aksi pencucian uang perusahaan perusahaan korup.

“Sekian tahun terjadi korupsi, FPI, HTI dan Wahabi diam saja malah sibuk mengkafir-kafirkan melarang pendirian tempat ibadah. Patut diduga mereka dibiayai oleh uang haram untuk mengadu domba masyarakat menciptakan kegaduhan hingga publik mengabaikan praktek-praktek korupsi yang sengaja dilindungi. Kami sekedar mengingatkan bahaya laten korupsi berdampak pada banyak hal, tidak sekedar memupuk harta kekayaan. Tetapi juga berpotensi melawan negara secara massif dengan membiayai kolompok anti kebhinekaan” imbuh Gus Wal

PNIB meminta penegak hukum mengusut tuntas korupsi perkebunan sawit tidak sebatas pada aksi korupsinya tetapi melacak kemana saja uang haram itu mengalir.

“Kelompok Wahabi Khilafah FPI HTI dalam pergerakannya mustahil tanpa dukungan dana. Dan itu tidak mungkin didapat dari iuran anggotanya saja, tetapi mereka berkolaborasi dengan koruptor dan pelaku pencucian uang. Para koruptor aman tidak diusik asal mereka bersedia berbagi hasil korupsinya untuk membantu perjuangan kelompok sarapatigenah dengan mengatasnamakan umat. Waspadai itu semua, mengapa korupsi intoleransi, terorisme dan radikalisme meskipun banyak diusut tetapi tidak pernah habis? Ya karena kita sebenarnya mengetahuinya tetapi memilih diam” pungkas Gus Wal.

Tinggalkan Balasan