JOMBANG, TelusuR.id – Masa pemerintahan Hj Mundjidah Wahab dan Sumrambah terbilang sukses dalam pengentasan kawasan pemukiman kumuh di perkotaan Kabupaten Jombang.
Hal itu terlihat sejumlah proyek strategis yang di realisasikan oleh kepemimpinannya pada periode 2018-2023. Saat itu, salah satu kawasan pemukiman yang kini bebas kumuh adalah Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.
Berdasarkan catatan, penanganan di desa tersebut dengan perbaikan drainase lingkungan di RW 01 dan RW 02, jalan paving, jalan aspal serta ruang terbuka hijau atau taman melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
Selain itu, pada akhir kepemimpinan Mundjidah juga direalisasikan pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di desa tersebut.
Atas keberhasilannya itu, sejumlah warga Desa Candimulyo Jombang berterima kasih atas penanganan bebas kumuh tersebut. Ia menyebut, pembangunan kali bacin yang dulunya kumuh dan berbau sekarang bisa difungsikan sebagai akses jalan.
“Tentunya itu menjadikan lingkungan Candimulyo semakin bersih dan nyaman,”tutur Wawan warga Candimulyo, Kamis (19/09).
Senada juga dilontarkan oleh David yang saat itu mendapatkan bantuan pembangunan RLH. Menurutnya, pengentasan ini merupakan kebijakan yang luar biasa. Terima kasih, kami merasa senang dan merasa terbantu dengan program itu,” ujarnya.
Terpisah, Hj Mundjidah Wahab saat dikonfirmasi atas terobosan kebijakan pengentasan kawasan kumuh mengatakan bahwa pelaksanaan program tersebut terealisasikan di tahun 2023.
“Ya, sudah kami lakukan saat masa jabatan akhir menjadi Bupati Jombang tahun 2023, ada Desa Jombang berada di tengah kota,” ujar Mundjidah saat menghadiri acara pengajian rutin Muslimat NU yang dilaksanakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Jombang Kota, di lapangan Desa Denanyar.
Putri Pahlawan Nasional KH Wahab Chasbulloh ini menuturkan, ketika menjabat Bupati Jombang, dirinya mendapatkan laporan adanya kawasan dengan lingkungan kumuh, dimana kawasan itu terdapat fasilitas sanitasi yang butuh penanganan.
Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana penanganan. Setelah menyelesaikan perencanaan, Pemkab Jombang kemudian mengajukannya kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Untuk menyampaikan hal ini, semua daerah juga mengajukan, kita harus presentasi didepan Kementerian PUPR, termasuk ada dari Lingkungan Hidup, Perkim,” beber Bu Mun, sapaan akrabnya, yang juga merupakan Ketua Muslimat Jombang tersebut.
Presentasi penanganan kawasan kumuh, lanjut dia, harus dilakukan sendiri oleh kepala daerah. Saat itu, Mundjidah melakukan presentasi program secara langsung, didampingi beberapa kepala Dinas.
“Alhamdulillah, setelah diseleksi dapat juara satu dan hadiah anggaran penanganan kota kumuh sebesar Rp25 miliar, sudah dibangun,” ujar dia.
Sebagai informasi, Mundjidah yang menjabat Bupati Jombang periode 2018 – 2023, kembali maju pada Pilkada Jombang 2024. Pada Pilkada Jombang kali ini, dia kembali berpasangan dengan Sumrambah sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Putri pahlawan nasional KH Abdul Wahab Chasbullah itu menyatakan, pasangan Mundjidah – Sumrambah bertekad untuk melanjutkan dan menyempurnakan program pembangunan dengan mengusung tagline “Jombang Melaju”.