RHP Sebut Jawa Timur Gudangnya Kiai Muda, Jurnalis Nahdliyin Bisa Endorse

0
32 views
Pengurus Forkom Jurnalis Nahdliyin saat menyerahlan apresiasi Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2023 kepada Rahmat Hidayat Pulungan. foto: istimewa/fjn.
Bagikan :

SURABAYA, TelusuR.id – Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rahmat Hidayat Pulungan atau RHP meminta Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) meng-endorse para kiai muda NU di Jawa Timur. Alasannya, Jawa Timur adalah gudangnya kiai muda atau Gus yang mempunyai keilmuan mumpuni.

RHP mengatakan sebagai perkumpulan jurnalis berbasis nahdliyin, FJN punya peran strategis untuk meng-endorse para Gus agar lebih dikenal publik. Dengan begitu, ia yakin keilmuan para Gus itu bisa lebih tersebar ke masyarakat luas.

“Saat ini anak muda perlu rujukan tokoh agama untuk pedoman hidup mereka. Saya kira sosok para Gus yang ada di Jawa Timur bisa menjadi inspirasi generasi muda, baik itu figurnya mau pun keilmuannya,” kata kader muda NU yang akrab disapa Ucok itu, Jumat (13/9/2024).

Pengurus Forkom Jurnalis Nahdliyin saat menyerahlan apresiasi Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2023 kepada Rahmat Hidayat Pulungan. foto: istimewa/fjn.

Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2023 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin itu mengungkapkan, saat ini masih minim gus maupun dai muda NU yang populer. Sementara generasi milenial adalah generasi gadget.

Karena itu, anak muda sekarang mencari informasi atau pun rujukan melalui media daring dan media sosial. Sebab itu, ruang ini harus diisi oleh konten para kiai muda atau Gus.

“Di sini lah peran jurnalis nahdliyin untuk mengisi ruang dunia maya dan media sosial dengan konten yang meng-endorse para kiai muda NU,” urai eksponen aktivis ’98 itu.

Pelaksana Panitia Nasional Satu Abad NU di Sidoarjo, Jawa Timur itu memaparkan, Jawa Timur adalah kiblat Nahdlatul Ulama. Ia menjelaskan, NU tidak hanya lahir di Jawa Timur tapi tumbuh subur dan sangat kental di provinsi paling Timur Pulau Jawa tersebut.

Ucok menguraikan, pondok pesantren besar dan berpengaruh banyak tersebar di Jawa Timur. Eksistensi pesantren itu bisa terjaga karena sanad keilmuan serta peran pengasuh pondok, diantaranya para gus.

“Cukup FJN fokus menulis 20 gus asal Jawa Timur saja. Saya yakin akan muncul Gus Iqdam dan Gus Baha baru ke permukaan. Mereka ini nantinya bisa menjadi idola dan rujukan generasi milenial,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan