JOMBANG, TelusuR.ID – Pengajian umum maulid nabi muhammad umum dan haul ke-61 KH. Moh. Irsyadul Anam serta haul Hj. Dewi Zakiya yang diadakan kamis (19/09/24) di Desa Megaluh, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang tersebut berhasil menarik perhatian ratusan jamaah dari berbagai wilayah. Tidak hanya masyarakat sekitar, tetapi juga alumni dari berbagai kota seperti Ngawi, Madiun, Solo, Yogyakarta, Lamongan, dan daerah lainnya turut menghadiri acara ini.
Mereka datang dari berbagai kalangan, baik anak-anak, dewasa, hingga orang tua, secara bersama sama dan berbondong bondong hadir mengikuti rangkaian kegiatan tersebut sampai selesai. Pengajian dan haul ini menjadi momentum untuk bersilaturahmi dan mengenang jasa serta keteladanan tokoh agama setempat.
Pada kesempatan tersebut Ketua Yayasan Pendidikan dan Sosial Mambaul Ulum
H.Ganis Subintang memberikan sambutannya :
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat berkumpul dalam acara Pengajian Umum Maulid Nabi Muhammad SAW serta Haul Simbah KH. Moh Irasyadul Anam & Hj. Dewi Zakiya ke-61 yang berlangsung dengan penuh khidmat.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang menjadi suri teladan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi luar biasa, termasuk:
1. Keluarga besar Yayasan Pendidikan dan Sosial Mambaul Ulum Megaluh Jombang, yang telah memberikan dukungan, baik dalam bentuk pikiran, materi, maupun finansial.
2. Wali murid dan alumni, yang dengan penuh semangat telah mendukung dan menyukseskan acara ini.
3. Pemdes Megaluh, pengurus ranting NU, serta masyarakat sekitar Pondok Mambaul Ulum, yang senantiasa bekerja sama dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
4. Kepala sekolah dan tenaga pendidik di unit-unit pendidikan Mambaul Ulum Megaluh, yang meliputi:
Pondok Pesantren Mambaul Ulum Megaluh,
MI Mambaul Ulum Megaluh,
MTsN 14 Megaluh,
MA Mambaul Ulum Megaluh.
Kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak inilah yang menjadi kunci suksesnya acara ini. Semoga kekompakan dan kebersamaan kita dalam memajukan yayasan serta memperingati momentum keagamaan dan kebudayaan ini selalu terjaga dan terus berkembang.
” KH. Moh Irasyadul Anam dan Hj. Dewi Zakiya adalah tokoh NU yang sangat dihormati dan dikenal sebagai penyebar agama Islam di Kecamatan Megaluh, Jombang. Mereka dikenang sebagai pribadi yang wira’i, saleh, dermawan, ahli sedekah, dan ahli dalam memberikan nasihat serta doa. Warisan kebaikan mereka masih terus dirasakan oleh masyarakat hingga saat ini” terang H.Ganis Subintang kepada TelusuR.ID.
” Warisan terbesar dari beliau berdua adalah empat lembaga pendidikan yang mencerminkan nilai-nilai Nahdlatul Ulama (NU) dan nasionalisme agamis, yaitu:
1. Pondok Pesantren Mambaul Ulum Megaluh, 2. MI Mambaul Ulum Megaluh, 3. MTsN 14 Megaluh, 4. MA Mambaul Ulum Megaluh ” ujarnya.
” Selain itu, warisan lain yang sangat berharga adalah: 5. Pengajian rutin setiap hari Senin setelah sholat Dzuhur, yang terus memperkuat keimanan jamaah. 6. Toriqoh Jamu Taqwah, yang menjadi jalan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah” tambahnya
” Semoga kita semua dapat terus meneladani akhlak dan perjuangan beliau berdua dalam memperjuangkan pendidikan dan agama, serta menjaga keberlangsungan warisan yang telah ditinggalkan” pungkas H.Ganis Subintang.
Sementara itu pada kesempatan pengajian umum Maulid Nabi Muhammad SAW serta Haul Simbah KH. Moh Irasyadul Anam & Hj. Dewi Zakiya ke-61 Mauidhoh Hasanah di sampaikan oleh KH. Abdullah Faizin dari Lamongan. Ceramah yang disampaikan dengan penuh hikmah dan nasehat yang menyentuh hati jamaah yang hadir. pada moment ini Beliau mengajak warga Megaluh dan sekitarnya untuk:
1. Memperbanyak sholawat sebagai bentuk kecintaan kepada Rasulullah SAW, karena sholawat adalah salah satu amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya, serta mendatangkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Istiqomah dalam berjamaah sholat lima waktu, menjaga kebersamaan dalam beribadah, terutama di masjid, sebagai tanda kepatuhan kepada perintah Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan.
3. Guyub rukun, yaitu hidup rukun, saling membantu dan menjaga kerukunan antar sesama warga, yang merupakan wujud dari ukhuwah Islamiyah dan membangun persatuan di tengah masyarakat.
4. Mendoakan keluarga dan sanak famili yang telah wafat, serta mendoakan para ulama yang telah mendahului kita. Beliau menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan mereka yang telah tiada melalui doa, karena doa anak sholeh dan sholihah merupakan salah satu amal yang tidak terputus.
KH. Abdullah Faizin juga menjelaskan pentingnya memperingati haul dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Haul sebagai wujud penghormatan dan ingatan kepada para pendahulu yang telah berjasa menyebarkan ilmu dan dakwah Islam, serta Maulid Nabi sebagai momentum untuk memperbarui cinta dan teladan kepada Rasulullah SAW. Peringatan ini, menurut beliau, bukan sekadar acara seremonial, melainkan sebagai upaya untuk menjaga tradisi keagamaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.
(thil)