Sejarah Pesantren MQ Jombang, Lokasi Rakernas Pagar Nusa 2024

0
18 views
foto di ambil dari google
Bagikan :

Jombang, TelusuR.ID – Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng Jombang atau yang dikenal Pesantren MQ Tebuireng merupakan salah satu pesantren yang berfokus pada pendidikan Al-Qur’an dan mencetak kader huffadz. Pondok pesantren ini dipilih sebagai lokasi pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa, Selasa (20/08/2024).Rakernas ini akan menjadi titik temu para pendekar, dengan pembahasan yang detail tentang program kerja dan peran strategis Pagar Nusa sebagai pagarnya NU dan bangsa.

Foto pengurus pagarnusa jombang

Terkait Pesantren MQ, dilansir dari NU online Jatim, Madrasatul Qur’an ada sejak masa Hadratussyeikh KH M Hasyim Asy’ari. Kiai Hasyim punya keinginan besar untuk mendirikan lembaga pendidikan Al-Qur’an, karena ia sangat mencintai orang yang hafal Al-Qur’an (hafidz).

Konon, pada bulan Ramadhan tahun 1923, para santri Pesantren Tebuireng secara bergiliran menjadi imam shalat tarawih dengan bacaan Al-Qur’an bil hifdzi (dihafalkan) sampai khatam. Sayangnya, sistem hafalan Al-Qur’an di Tebuireng saat itu belum terorganisir dengan baik karena belum ada lembaga khusus yang menanganinya. Kondisi ini terus berlangsung sampai masa kepemimpinan KH Kholik Hasyim.

Pada masa kepemimpinan KH Muhammad Yusuf Hasyim (Pak Ud), tepatnya tahun 1971, rencana pendirian lembaga pendidikan Al-Qur’an dimatangkan. Ada 9 orang kiai yang dilibatkan dalam rencana tersebut. Hasilnya, pada tanggal 27 Syawal 1319 H atau 15 Desember 1971 M, lembaga itu secara resmi berdiri dengan nama Madrasatul Huffadz
Pada tahun pertama, santrinya berjumlah 42 orang dan diasuh oleh Kiai Yusuf Masyhar, menantu Kiai Ahmad Baidhawi. Sesuai dengan namanya, lulusan lembaga ini diarahkan untuk menjadi kader penghafal Al-Qur’an sekaligus mendalami ilmunya.

Semula, Madrasah Huffadz bertempat di rumah Kiai Wahid, bagian barat Pesantren Tebuireng (sekarang kediaman KH Musta’in Syafi’i). Kemudian mulai tahun 1982, lokasinya dipindah ke belakang rumah peninggalan Kiai Baidhawi dengan tanah wakaf dari beliau.
Sumber nu online jatim

Tinggalkan Balasan