JOMBANG, TelusuR.ID – Musim pergantian kepemimpinan daerah atau Pilkada Kabupaten/ kota di seluruh Indonesia akan dilaksanakan secara serentak. Sesuai dengan jadwal KPU terkait pilkada 2024 rencananya akan di gelar pada 27 November 2024. Dimana Kabupaten Jombang Jawa Timur termasuk dalam jadwal pelaksanaan pilkada 2024 tersebut. Sebagaimana lazimnya jalannya pemilihan kepala daerah di suatu daerah. Gegap gempita dan sorak sorai para pendukung dan relawan tak akan ter elakkan baik melalui dunia maya atau sosmed maupun arak rakkan ketika masa kampanye akan menyeruak. Menanggapi hal ini salah satu kader Pemuda Pancasila kecamatan Megaluh yang moncer dan flamboyan M. Miftahuddin aka kang Pithil memberikan saran dan petuahnya ” Jangan Sampai Terpecah Belah karena Beda Pilihan Politik, Kitajaga ke binekaan kita” tegas Kang pithil kepada TelusuR.id Minggu (11/08/2024).
“Pilbub adalah kontestasi yang berulang, jangan sampai pemilu merusak silaturahmi. Jangan sampai pemilu membelah kita, merusak tatanan sosial kehidupan sesama,” ujar kang Pithil yang juga termasuk tokoh pemuda di Desa Megaluh Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang Jawa Timur.
“Jadikan pilbub sebagai ajang seleksi pemimpin kita mendatang, mereka adalah putra-putra terbaik bangsa,” sambung kang Pithil
Lebih jauh kang pithil memberikan proyeksi pemikirannya tentang kebhinekaan atau Pluralisme. ” kita harus jaga Kebhinekaan karena keragaman adalah potensi energi bangsa yang wajib kita pupuk dan kembangkan bersama, agar menjadi akumulasi kekuatan positif serta menjadi wahana menuju kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang lebih sejahtera, berkeadilan, guyub rukun, dan aman damai, Di semua lapisan masyarakat dan semua lapisan ormas dan organisai keagaman apapun yang ada di Indonesia” terangnya
Melestarikan keragaman dapat mencegah disintegrasi bangsa. Tujuannya yaitu agar perpecahan antar golongan dalam suatu bangsa tidak terjadi. Oleh karenanya, prinsip menghargai perbedaan harus benar-benar ditegakkan secara nyata.
Tujuan dari Bhinneka Tunggal Ika adalah untuk mengembangkan motivasi dan menghargai keragaman.Tanpa wawasan tersebut, akan sulit untuk memajukan kedaulatan dan kemerdekaan nasional Indonesia. Cita-cita tersebut menjadi landasan nasionalisme masyarakat Indonesia
“Politik itu secukupnya,silaturahmi itu seterusnya.Jaga silaturahmi, jaga ukhuwah wathaniyah dan insaniah,” tandasnya.