JEMBER, TelusuR.id – Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim, Gus Muhammad Fawait popularitasnya memuncaki calon kandidat Bupati Jember pada pilkada 2024. Mayoritas pemilih Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin itu adalah kaum perempuan atau emak-emak.
Fakta itu terekam dalam survei terbaru yang dilaksanakan lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI). Dari hasil survei oleh lembaga tersebut, muncul sejumlah nama yang akan bertarung dalam pilkada di kabupaten Jember. Selain Gus Muhammad Fawait, ada nama Hendy Siswanto, dr. Faida, KH. Firjaun Barlaman, Abdussalam, Haji Nanang Handono dan Gus Jadin.
“Dari 3 Tokoh, Gus Fawait, Hendy Siswanto dan Faida mengalami tren kenaikan elektabilitas. Pada periode Januari – April 2024, Gus Fawait mengalami kenaikan elektabilitas yang sangat signifikan. Terutama dari pemilih perempuan atau emak-emak yang sangat mendongkrak,” kata Direktur Eksekutif ARCI, Baihaki Sirajt, dalam keterangannya, Kamis (02/5/2024).
Baihaki Sirajt mengatakan secara popularitas Hendy Siswanto dan Dokter Faida sangat dikenal oleh masyarakat Jember. Bahkan melebihi 98% masyarakat mengenal, tetapi dalam tingkat kesukaan untuk Hendy Siswanto kurang dari 50 %
“Untuk tingkat elektabilitas, Gus Fawait masih tertinggi tetapi dalam selisih tidak terlalu jauh dengan Hendy Siswanto,” terang Baihaki.
Untuk calon Wakil Bupati, menurut Baihaki, pemilih masih di Dominasi Gus Firjaun dan KH. Muqid. Masyarakat Jember menginginkan Bupati dan Wakil Bupati nanti lebih peduli pada Masyarakat.
Baihaki melanjutkan, masyarakat menginginkan pemimpin Jember bersih dari korupsi serta religius. Menurut Baihaki, masyarakat Jember juga sudah melek informasi.
“Terbukti 90% masyarakat mempunyai HP andoid dan aplikasi Whatsapp,” imbuhnya.
Survei ARCI menggunakan metode Stratified Multi Stage Random Sampling. Dengan jumlah sampel dalam survei ini adalah 1000 Responden dengan Margin Of Error ± 3 %, dengan tingkat kepercayaan 95 %.
“Metode pengumpulan data responden terpilih diwawancara secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang terlatih,” pungkas Baihaki.