JOMBANG, TelusuR.ID – Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2024 di Kabupaten Jombang dipusatkan di Balai Desa Wangkalkepuh Kecamatan Gudo pada Selasa (30/4/2024) siang.
Pembukaan sekaligus Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XXI di Kabupaten Jombang tahun 2024 ditandai pemukulan gong oleh Pj. Bupati Jombang Sugiat S.Sos., M.Psi., T dan di ikuti pemukulan kentongan oleh Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang Yayuk Sugiat bersama para Kepala OPD terkait lingkup Pemkab Jombang, Camat dan Kepala Desa setempat.
Pj Bupati Jombang Sugiat bersama Kepala OPD terkait juga memimpin gerakan membersihkan saluran irigasi desa (susuk wangan). Penyelenggaraan kegiatan ini memberikan makna sebagai suatu nilai, norma dan tradisi yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan menjadi bagian dari sistem nilai budaya bangsa.
“Budaya Gotong Royong yang semula menjadi sikap hidup bangsa Indonesia kini telah mengalami banyak gempuran dari nilai individualisme, liberalisme, maupun pengaruh materialisme sebagai dampak dari pengelolaan pembangunan yang bercorak kapitalistik. Untuk itu, mari kita perkuat kembali semangat kegotong royongan serta keswadayaan yang berbasis pada nilai-nilai budaya lokal”, tutur Pj Bupati Jombang Sugiat dalam sambutannya.
Putra daerah asal Dusun Kalongan, Desa Japanan Kecamatan Gudo ini mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong-royongan dalam penguatan integritas sosial melalui kegiatan gotong-royong untuk mencapai masyarakat adil dan makmur menuju keluarga sehat sejahtera.
“Mari kita giatkan kembali budaya kerja bhakti, budaya gotong royong seperti membangun/memperbaiki jalan Desa, membersihkan saluran irigasi desa (susuk wangan) dan sarana prasarana lainnya, serta menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) secara bersama sama, guyub rukun”, tandasnya.
Budaya selalu bersama dan bergotong royong diyakini dapat membuat masyarakat hidup rukun dan damai dalam mengisi pembangunan dengan suasana kekeluargaan.
“Semoga Allah SWT meridhoi usaha dan cita-cita kita bersama dalam membangun Kabupaten Jombang yang lebih baik”, pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan Piala kepada pemenang Lomba Gotong Royong terbaik dan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Desa (POSYANTEKDES) terbaik tingkat Kabupaten Jombang
Untuk Juara Lomba Gotong Royong Terbaik diraih oleh:
Juara 1 : Desa Wangkalkepuh Kecamatan Gudo
Juara 2 : Desa Sumbergondang Kecamatan Kabuh
Juara 3 : Desa Made Kecamatan Kudu
Sedangkan Juara Lomba Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Desa (POSYANTEKDES) Terbaik: Desa Jatiduwur Kecamatan Kesamben
Disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sholahuddin Hadi Sucipto bahwa agenda Pencanangan Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XXI di Kabupaten Jombang tahun 2024 ini dilaksanakan dengan dasar Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, dan juga Permendagri Nomor 42 Tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk melestarikan kebiasaan mulia dalam masyarakat kita, seperti saling terbuka, saling mendukung, dan saling membantu antara sesama, yang diwujudkan melalui kegiatan gotong royong dalam berbagai bidang pembangunan”, tuturnya.
“Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan BBGRM ini untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong-royongan dalam penguatan integritas sosial melalui kegiatan gotong-royong untuk mencapai masyarakat adil dan makmur menuju keluarga sehat sejahtera”, pungkasnya.
Hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Staf Ahli, Asisten, dan seluruh Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang, Camat se-Kabupaten Jombang, Kepala Desa se-Kecamatan Gudo, Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Gudo, perwakilan dari desa pemenang lomba, tokoh agama dan tokoh masyarakat desa setempat.