JOMBANG, TelusuR.id – Peringati Hari Pendidikan Nasional, pegawai dilingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang menggelar upacara berbalut busana tradisional di halaman kantor setempat, Kamis (02/05).
Kepala Bagian Sub Tata Usaha (Kasubag TU), Arif Hidayatulloh didaulat sebagai pembina upacara. Ia juga bertugas menyampaikan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yaitu sebagai berikut.
Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.
Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.
Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.
Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar.
Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.
Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan.
Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian saya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun, ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar. Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan.
Sementara, Menag Yaqut Cholil Qoumas bahwa pihaknya mendukung kelanjutan program Merdeka Belajar. Menurutnya, semangat program ini adalah memanusiakan manusia karena memberi ruang pembelajaran sesuai keragaman karakter siswa.
Pesan ini disampaikan bersamaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap 2 Mei berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 67 Tahun 1961 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
2 Mei adalah tanggal lahir tokoh pendidikan Indonesia, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal Ki Hajar Dewantara. Sosok ini dalam hidupnya terus memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi semua kalangan, termasuk anak-anak kaum pribumi saat Indonesia masih di bawah kolonial Belanda.
Kasubag TU Kemenag Jombang, Arif menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajarannya yang turut andil dalam mengemban amanah pendidikan yakni mencerdaskan kehidupan berbangsa dan berakhlakul karimah.
“Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar,” tutur Arif.
Ia menegaskan bahwa Merdeka Belajar berangkat dari semangat memanusiakan manusia. Menurutnya, tugas mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi amanah UUD 1945. Karenanya, semangat merdeka belajar sangat penting dan relevan.
“Sesuai pesan dari Menag Yaqut mendukung merdeka belajar. Bergerak bersama lanjutkan merdeka belajar,” tutupnya.
Upacara Hardiknas berlangsung khidmat diikuti jajaran Kepala Seksi, Pengawas dasar dan menengah, serta Jabatan Fungsional Tertentu (JFT), Jabatan Pelaksana (Japel) Kemenag Jombang.