JOMBANG, TelusuR.ID – Dilansir dari Radarbanyuwangi, Konsultan Pengawas proyek pembangunan Tribun Stadion Gelora Muhammad Sholeh (GMS) Situbondo, Irawan, mengaku kecolongan dengan penggunaan semen Singa Merah oleh rekanan.
Meski demikian, Irawan menjamin untuk pemasangan beton, semua menggunakan semen yang SNI, Kamis (19/11/2021).
Pria yang akrab disapa Iwan itu membenarkan, bahwa memang ada praktik penggunaan semen Singa Merah oleh rekanan pada pekerjaan salah satu sisi tribun GSM.
“Iya saya teledor. Pekerjaan pemasangan batu bata ternyata memakai semen tidak SNI. Namun untuk pemasangan beton, saya jamin semua menggunakan semen yang standar, “tegas Iwan kepada wartawan.
Ditegaskan Iwan, penggunaan semen tidak standar terungkap beberapa hari yang lalu, sekitar pukul 14:00. Ketika itu, dirinya sedang berada diluar dan tidak melakukan tugas pengecekan.
“Begitu saya kembali ke proyek, ada semen Singa Merah yang hanya tinggal dua sak saja, “terangnya.
Semen Singa Merah digunakan untuk pemasangan batu bata. Padahal, dalam spek penawaran, yang tercantum hanya semen merk Tiga Roda dan Semen Gresik. Artinya, tidak dibenarkan menggunakan merk lain.
“Jadi kalau tidak mau memakai Semen Gresik, bisa memakai Tiga Roda. Artinya, selain 2 merk tersebut tidak boleh digunakan, “tutur Iwan.
Untuk memastikan tidak terjadi kecolongan lagi, Iwan mengaku sudah menerbitkan surat teguran kepada gudang pengiriman material proyek. Sebab, sebagai konsultan pengawas, pihaknya tidak mau lagi kecolongan.
“Jadi besoknya yang datang sudah menggunakan Semen Gresik semua. Dan itu terus berlanjut sampai sekarang, “tegasnya.
Pelaksana proyek pembangunan tribun stadion GSM, H Rendi, dikonfirmasi wartawan Radarbanyuwangi tidak membantah terkait pemakaian semen Singa Merah.
Dia mengaku terpaksa menggunakan Singa Merah karena stok Tiga Roda dan Semen Gresik di gudang sudah habis. “Iya saya terpaksa, karena di gudang hanya ada semen Singa Merah, “tuturnya. (mg4/Pri)
