Ratusan Santri Hadiri Reuni Lintas Generasi Alumni Darul Ulum, Ini Pesan Gus Bang

0
132 views
Bagikan :

JOMBANG, TelusuR.ID – Ratusan alumni santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum, Rejoso Peterongan yang berasal dari berbagai di Indonesia ikut menghadiri gelaran Reuni Akbar di ruang pertemuan Madrasah Aliyah Unggulan Darul Ulum Jombang.

Diantaranya dari Bengkulu, Palembang, Lampung, Jakarta, Indramayu, Cirebon, Tegal, Batang, Pati, Demak, Rembang, Tuban, Gresik, Lamongan, Surabaya, Madura, Pasuruan, Malang, Kediri, Madiun dan Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Timur.

Mereka yang hadir ini adalah alumni MAPK (Madrasah Aliyah Program Khusus), MAK (Madrasah Aliyah Keagamaan), serta MAU-DU (Madrasah Aliyah Unggulan Darul Ulum). Reuni tersebut mengambil tema “Sowan dan Silaturahmi Santri Lintas Generasi”.

“Kegiatan reuni akbar lintas generasi merupakan acara yang sudah lama ingin dilaksanakan tetapi baru bulan ini dapat terlaksana. Alhamdulillah, banyak yang hadir dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, dan Jakarta,” kata Gus Shobih, Ketua Pelaksana Reuni Akbar, Selasa (11/07).

Alumni Fakultas Pertanian Universitas Darul Ulum ini mengungkapkan, bahwa alumni dari berbagai daerah hadir dalam acara tersebut. Namun untuk alumni dari Pulau Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, NTT dan Bali belum bisa menyempatkan datang karena masih ada keperluan di daerahnya masing-masing.

Akan tetapi, lanjut dia, mereka sudah berkomunikasi melalui WhatsApps dan panggilan video (video call). Para alumni yang tidak bisa hadir itu juga melepas rindu melalui dunia maya. Mereka menyaksikan gelaran reuni melalui live streaming.

Reuni akbar semakin meriah. Karena, pra-acara diisi seminar (Siswa/Siswi Madrasah Aliyah Unggulan). Tujuannya, untuk memberi motivasi kepada para siswa-siswi MAU-DU. Nara sumber seminar tersebut adalah alumni MAPK (Madrasah Aliyah Program Khusus) angktan 1991 yakni Sudiro dkk.

Selain itu, kegiatan yang seringkali dilakukan oleh santri turut menjadi agenda prioritas dalam reuni tersebut. Seperti tradisi pesantren pada umumnya Sebelum di mulai acara, diawali para alumni ziarah ke makam kyai sepuh para masyayikh pendiri Ponpes Darul Ulum di lokasi pondok Induk.

“Ini adalah salah satu bukti keterikatan spiritual yang kuat antara guru dan santri yaitu dengan adanya tradisi mendoakan dan ziarah ke makam para masyayikh dan muassis,” ujar Gus Shobih.

Sementara Ceramah dan mewakili Majelis PPDU disampaikan oleh KH Hamid Bisri, MM dan KH Rohmatul Akbar atau yang kerab dipanggil Gus Bang. Dalam sambutannya Ia menyampaikan bahwa tradisi ngalap berkah sudah sejak lama tertanam di dalam keyakinan para santri.

“Yang perlu ditekankan adalah ‘Santri Rejoso ojo sampe lali karo gurune, ojo lali almamatere’, karena berkah dari para guru dan para kyai seluruh santri dapat mengamalkan ilmu di masyarakat,” tutur Gus Bang.

Ia menjelaskan, berkah atau barokah di kalangan santri didefinisikan dengan Ziyadatul Khoir yakni bertambahnya kebaikan. Sehingga hidup yang berkah adalah hidup yang terus bertambah kebaikannya.

“Ilmu yang barokah adalah ilmu yang terus bertambah dan meluas kemanfaatannya bagi diri dan manusia sekitarnya,” imbuhnya.

Bendahara PCNU Jombang ini menyampaikan bahwa adab dan akhlak seorang santri kepada guru menjadi kunci kesuksesan santri dalam menuntut ilmu dan hingga kelak ia pulang berjuang di masyarakat. Tidak heran jika para santri selalu berusaha taat dan patuh kepada para gurunya.

“Mereka teguh menjaga tradisi ngalap berkah, mencintai dan menghormati guru kiai dengan sepenuh hati, karenanya mereka pun mendapat berkahnya di masyarakat menjadi sangat dihormati oleh para muridnya,” jelasnya.

Gus Bang mengajak seluruh alumni ikut menanamkan kecintaan terhadap guru dan dzuriyatnya, juga ilmu yang telah diajarkan supaya dalam menjalani kehidupan mendapat keberkahan dan ilmu yang bermanfaat.

“Janganlah sekali-kali berani melawan perintahnya apalagi sampai membicarakan kejelekan-kejelekannya dari belakang, sekalipun kita tahu itu benar adanya. Karena hal-hal yang mungkin tidak kita sadari tersebut itulah yang menyebabkan ilmu kita tidak bermanfa’at,” pungkasnya.

Sebagai penutup acara, para alumni santri ini memberikan talih asih kepada para guru dan selanjutnya bersalaman dan ramah tamah. Tidak ketinggalan bertukar cerita dan saling berfoto ria sebagai kebahagiaan mengenang saat masih mengenyam ilmu di pesantren.

Tinggalkan Balasan