Proyek Prestisius Diujung Kursi (1): SAYONARA PROYEK RAKSASA 113 M

0
567 views
Bagikan :

JOMBANG, TelusuR.ID      –      Kali ini, disisa masa jabatan yang tinggal 3 bulan lagi, Bupati Munjidah Wahab tercatat mengukir prestasi hebat. Terbukti, dia mampu meyakinkan Pemerintah Pusat untuk menggerojok paket fisik dengan total pagu mencapai Rp 107 milyar. Angka ini tergolong raksasa dalam 5 tahun terakhir.

Hebat. Karena dibanding Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur, jatah untuk Jombang tercatat yang paling besar. Kecuali Banyuwangi yang menembus pagu Rp 40 milyar, sejumlah daerah lain seperti Kediri, Tulungagung, Lamongan dan Lumajang, hanya mengantongi pagu dikisaran Rp 20 milyar.

Seorang Sumber menegaskan, besarnya sokongan APBN untuk Kabupaten Jombang tidak lepas dari bobot ketokohan seorang Munjidah Wahab dikancah perpolitikan nasional. Pendapat tersebut dilatari sejumlah alasan yang bermuara pada satu label bahwa Kabupaten Jombang memang istimewa.

Diantara alasan itu adalah soal munculnya angka Rp 107 milyar. Pada poin ini, tutur Sumber, pihaknya belum melihat ada kekhususan dari Pemkab Jombang yang membuatnya layak mendapat sokongan paling besar. “Saya melihat besarnya nilai sokongan tidak terkait secara khusus dengan prestasi tertentu yang dimiliki Pemkab, “ujarnya.

Proyek APBD senilai pagu Rp 6,4 milyar mulai masuk pekerjaan galian.

 

Tetapi, sambungnya, hal itu lebih karena bobot ketokohan dan kharisma seorang Munjidah Wahab memang kuat. Pada posisi ini, sosok Ketua DPW PPP Jatim ini dinilai punya posisi tawar cukup besar di panggung politik praktis. Dan itu membuat mantan Ketua Umum PPP tak berkutik.

Adalah Suharso Monoarfa, mantan Ketua Umum PPP yang pada pertengahan 2022 lalu dilengser namun tetap menjabat Menteri PPN/Bappenas hingga saat ini. Berdasarkan ketentuan Instruksi Presiden 3/2023,  Menteri PPN/Bappenas punya peran vital dalam menentukan besaran sokongan APBN ke Daerah.

“Jadi, keistimewaan itu lebih disebabkan karena Munjidah Wahab dan Suharso Monoarfa adalah sama-sama petinggi partai berlambang kakbah. Disebut istimewa, karena kekhususan seperti ini tidak mungkin dimiliki Kabupaten/Kota lain yang bukan bagian dari PPP, “tegasnya.

“Apapun itu, capaian ini adalah sebuah prestasi besar seorang Bupati yang layak diapresiasi. Bahkan saya tidak yakin Jombang dapat kucuran Rp 107 milyar jika Bupatinya bukan Munjidah Wahab. Sebagai pemimpin, dia sudah menunaikan kewajiban untuk menyiapkan anggaran, tinggal bagaimana hal itu bisa dimanfaatkan dengan baik dan tepat, “tambahnya.

Masuk Tahap Lelang

Sokongan APBN sebesar Rp 107 milyar akan dialokasikan untuk pekerjaan konstruksi yang berlangsung di 2 titik. Satu paket dipagu sebesar Rp 65 milyar dengan panjang 8 kilometer, serta satu lagi dipagu Sebasar Rp 42 milyar dengan panjang 5 kilometer. Saat ini kedua paket dalam proses lelang hingga akhir Juni.

Sekalipun berstatus sokongan, namun dana Rp 107 milyar tidak parkir atau nongkrong di kas daerah. Tetapi Pemkab Jombang hanya berstatus penerima hibah dan penerima manfaat. Sedang untuk pekerjaan konstruksi, seluruhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. “Pemkab hanya dilibatkan dalam tahap perencanaan dan persiapan, “ujar Sumber.

Selain sokongan APBN sebesar Rp 107 milyar, tahun ini Pemkab juga melangsungkan paket serupa senilai Rp 6,4 milyar. Sesuai amanat Instruksi Presiden, ketiga paket sudah terkoneksi dalam satu layanan mobilitas. Dengan demikian, total pagu ketiga paket menembus angka Rp 113 milyar.

Saat ini ditulis, Senin (12/6/2023), proyek APBD senilai pagu Rp 6,4 milyar dan nilai kontrak Rp 5,06 milyar itu nampak sudah masuk tahap pelaksanaan pekerjaan. Pemenang lelang adalah PT Aston Mix dengan alamat Rungkut, Surabaya. Dari pantauan dilokasi, nampak pekerjaan galian tengah dimulai. (Laput/red/din)

 

Tinggalkan Balasan