Polri Rencana Rehab Makam Wali dan Ulama, Gus Fawait : Contoh Kebijakan yang Pancasilais

0
87 views
Bagikan :

SURABAYA, TelusuR.ID – Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN), Gus Muhammad Fawait mendengar adanya rencana Mabes Polri untuk merehab makam para wali dan ulama di nusantara. Ia menilai kebijakan dalam momentum Hari Bhayangkara 1 Juli 2023 itu sebagai contoh kebijakan yang Pancasilais, sejalan dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pria yang akrab disapa Gus Fawait itu mengapresiasi kebijakan Polri tersebut, karena ini menunjukan Polri memahami ruh masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang religius. Selain itu, juga bentuk penghormatan kepada ulama. Sebab, jasa ulama sangat besar dalam kemerdekaan bangsa ini.

“Para ulama lah yang mengajarkan tentang cinta pada tanah air adalah sebagian dari iman. Termasuk seruan jihad mempertahankan kemerdekaan adalah wajib hukumnya. Karena itu, republik ini berhutang budi pada para ulama. Mereka tidak sekedar tokoh agama tapi juga pahlawan,” kata Gus Fawait, Ahad (18/6/2023).

Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini menilai rencana Polri tersebut out of the box. Menurutnya, ini ide cemerlang yang sejalan dengan tradisi keagamaan di nusantara, khususnya kaum nahdliyin.

Gus Fawait mengungkapkan, peran para wali dan ulama di masyarakat sangat dominan. Ulama bukan sekedar guru agama, tapi juga pedoman dalam kehidupan keseharian masyarakat.

“Bahkan saat ulama wafat pun, ikatan emosional dengan umatnya pun tetap tersambung lewat ziarah makam,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV Jember itu.

Bendahara GP Ansor Jawa Timur ini mengaku semakin takjub dengan rencana Mabes Polri, karena Polri tidak sekedar merehab makam wali dan ulama. Tetapi juga membina masyarakat pelaku UMKM di sekitar komplek makam.

Sebab, seperti diketahui khalayak umum. Makam para wali dan ulama itu juga membawa rejeki untuk masyarakat dan pelaku UMKM. Lewat para peziarah yang datang ke makam, rejeki pun mengalir untuk pedagang dan masyarakat sekitar makam.

“Makam para wali itu bukan sekedar tempat religi, tapi juga sumber rejeki bagi masyarakat sekitar. Karena itu, langkah menata dan membina pelaku UMKM tentu kami dukung. Apalagi kalau itu masuk kawasan wisata religi,” pungkas anggota DPRD Jatim tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan