PBNU Rombak Total Kepengurusan PCNU Kota Surabaya

0
193 views
Bagikan :

SURABAYA, TelusuR.ID – Pengurus Besar Nahldatul Ulama (PBNU) melakukan perombakan kepengurusan PCNU Kota Surabaya. Tak tanggung, perombakan dilakukan mulai dari tingkat Rais Syuriah hingga Tanfidziyah.

Surat ketetapan sudah diputuskan sejak bulan Oktober tahun 2022 ini. Dengan menunjuk sosok karateker dari tingkat Rais Syuriah hingga Tanfidziyah.

Sebagai Rais Syuriah yang ditunjuk ialah sosok KH. Athoillah Sholahuddin Anwar dan H. Umarsyah sebagai karateker ketua PCNU Kota Surabaya.

Selasa (25/10) kantor PWNU Jatim menggelar konferensi pers tentang perombakan kepengurusan ini. Dengan dihadiri Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar dan Karateker Ketua PCNU Surabaya, H. Umarsyah.

H. Umarsyah menyampaikan jika PBNU telah menugaskan pihaknya sebagai karateker untuk menangani pengelolaan dan permasalahan yang ada di Surabaya.

“Masalah yang ada bukan serius. Tapi masalah yang sudah sewajarnya ada di organisasi. Seperti masalah kevakuman kemudian masalah kadaluarsa masa kepemimpinan di tingkat cabang, MWC maupun ranting,” ujarnya.

Umarsyah menjelaskan yang dilakukan pihaknya ke depan adalah penanganan dan pembenahan ranting hingga berujung konferensi cabang. “Efektif tanggal 3 kami bekerja. Dan sekarang kami datang ke wilayah dan menyampaikan ke pengurus PWNU,” lanjutnya.

Ditanya soal penunjukan yang dilakukan baru ini, Umarsyah menjelaskan jika itu merupakan kewenangan pihak PBNU. Pihaknya hanya melakukan instruksi saja.

“Pertanyaan pertama lebih tepat ke PBNU. Kami penerima mandat tak sempat menanyakan kenapa baru sekarang dan PBNU pun tak berikan penjelasan kenapa sekarang,” tegasnya.

Dia menambahkan pihaknya diberi waktu tiga bulan untuk mempersiapkan semuanya hingga dilakukan konferensi cabang nanti. “Sementara ini kita diberi waktu tiga bulan. Tergantung langkah awal kita ini sampai akhir tahun,” imbuhnya.

Senada Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar juga belum mengetahui alasan PBNU baru menunjuk karateker saat ini. “Itu sama wewenangnya PBNU. Bisa ditanyakan ke sana,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan