JOMBANG, TelusuR.ID – Senin(5/9) bertempat di kantor DPC Partai Persatuan Pembangunan Jombang, puluhan orang yang menamakan Aliansi Alumni Santri Jombang( AASJ) mengadakan unjuk rasa.
Aksi ini sebagai reaksi atas pernyataan ketua umum DPP PPP Pada tanggal 15 Agustus 2022 dihadapan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), sewaktu acara pembekalan anti korupsi. “ Pernyataan Suharei telah menyinggung kami sebagai santri dan pesantren seluruh Jombang karena bagi kami pernyataan yang dilontarkan itu, sangat merendahkan dan melecehkan kyai/ tokoh pesantren yang kami taati dan junjung tinggi harkat dan martabatnya. “ teriak Agus yang menjadi korlap aksi.
Serta pernyataan itu tidak pantas diucapkan oleh pimpinan partai islam yang semestinya meletakkan kyai pesantren menjadi panutan dan tokoh sentral.
Lebih jauh orator menyatakan bahwa kyai adalah guru, pemimpin yang harus kami lindungi marwah nya. Kyai memiliki peran membentuk moral bangsa dan negara. Karenanya kami minta Suharso untuk mundur dan minta maaf yang tulus dan ikhlas kepada kyai. “ Berhubung apa yang menjadi tuntutan kami sudah di penuhi oleh PPP, Karenanya kami mendorong Bu Munjidah untuk ambil alih ketua umum DPP PPP. “ ujarnya mengakhiri orasinya.
Sementara itu perkembangan terbaru di internal DPP PPP, Suharso Monoarfa resmi diberhentikan dari jabatan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) oleh Majelis dan Mahkamah Partai dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Serang, Banten, Senin (5/9/2022). Muhammad Mardiono kemudian ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso.
Mukernas hanya menetapkan Mardiono sebagai Plt Ketum, sementara untuk posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) masih dijabat oleh Arwani Thomafi. “Keputusan ini diambil atas usulan berbagai pihak,” ujar Ketua Majelis Syariah PPP, KH Mustofa Aqil Siraj.
Plt Ketua Umum PPP, Mardiono mengaku tidak ada kebencian terhadap pemimpin yang lalu. Ke depannya, kata dia, kepemimpinan partai akan dilakukan dengan penuh kebersamaan, persatuan, dan kasih sayang.
“Saya mohon dukungan kepada semua pihak, karena ini merupakan pekerjaan berat. Apalagi kita sedang menghadapi persiapan Pemilu 2024,” tutur dia usai acara pengukuhan.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini mengatakan akan melaksanakan konsolidasi organisasi dan merapatkan lagi barisan di kalangan pengurus agar tidak ada lagi perpecahan.
“Semua ini harus dilakukan bersama-sama, harus kompak dan solid. Semoga PPP tidak ada lagi perpecahan,” katanya. Baca juga: Putusan Tiga Majelis PPP: Suharso Monoarfa Resmi Diberhentikan dari Ketua Umum
Adapun Mukernas kali ini dihadiri oleh pengurus harian DPP PPP serta ketua dan sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia.