JOMBANG, TelusuR.ID – Bertempat di Kampung Djawi Wonosalam Kabupaten Jombang sejumlah aktivis gerakan pro demokrasi dari berbagai kota berkumpul untuk melakukan konsolidasi.
Kegiatan konsolidasi yang bertajuk silaturahmi dan rapat besar ini di selenggarakan oleh para aktivis senior yang tergabung dalam Formajo (Forum Mahasiswa Jombang) Networking dan Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI).
Rangkaian kegiatan diawali dengan sowan kepada para kiai NU, lalu ziarah di makam para ulama di Jombang. Setelah ziarah acara kemudian dilanjutkan dengan acara inti dalam forum diskusi. Acara yang digelar selama dua hari ini (14 hingga 15 Mei) dibuka dengan istighasah dan tahlil untuk mendoakan para aktivis yang telah mendahului.
Puluhan aktivis senior yang hadir bukan hanya dari Jombang. Tapi juga datang dari berbagai kota di Indonesia. Ada yang dari Maluku, Jakarta, Sumatera, Banten, serta sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka merupakan mantan aktivis mahasiswa Jombang era 1990-an
Menurut Ketua Pelaksana, Chalid Tualeka, konsolidasi tersebut melahirkan sebuah wadah yang bernama Formajo Indonesia Institute. Wadah ini dirasa penting untuk menjadikan gerakan mahasiswa Jombang lebih konkrit dan bisa berkontribusi bagi bangsa.
“Dibentuknya Formajo Indonesia Institute ini untuk dapat melebarkan kiprah organisasi. Sehingga bukan hanya dalam ranah politik, melainkan juga jaringan bisnis, ekonomi, lembaga riset tentang pertanian perikanan dan perkebunan,” ujar Chalid Tualeka yang akrab disapa Dekri tersebut, Minggu (15/5/2022).
Dalam forum silaturahmi itu mereka juga menyoroti agenda Pilpres 2024. Mereka berharap, kelak Indonesia harus memiliki figur pemimpin yang betul-betul berangkat dari aspirasi rakyat dan berpihak pada kepentingan rakyat. Bukan figur pragmatis dan hipokrit yang belum terbukti memiliki prestasi dan kontribusi bagi rakyat.
“Kedepannya, para aktivis yang terlahir dari Formajo, harus benar-benar mampu berkiprah lebih konkret bagi negara dan bangsa, mengingat jaringan Formajo telah tersebar hingga level nasional,” tambah alumnus Fisipol Undar (Universitas Darul Ulum) Jombang ini.
Di akhir acara ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan sowan kepada para tokoh di Jombang. Tujuannya, untuk meminta doa dan restu agar ikhtiar sosial-keummatan tersebut mendapat ridlo dan pertolongan dari yang Maha Kuasa.