JOMBANG, TelusuR. ID – Disdagrin Jombang mengadakan rapat gabungan untuk mengurai akar masalah penyebab kelangkaan minyak goreng di Jombang Jawa Timur.
Rapat tertutup yang digelar Disdagrin Jombang ini melibatkan pejabat dari Disdagrin, Dinas Ketahanan Pangan dan Unit Tipiter Satreskrim Polres Jombang, serta tujuh distributor minyak di Jombang.
Hasil rapat kemudian disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin), Hari Oetomo di kantornya. Kamis (24/2/2022).
Menurut Hari Oetomo, salah satu penyebab utama terjadinya kelangkaan minyak goreng di wilayahnya disebabkan adanya panic buying dan banyaknya spekulan baru di tengah masyarakat.
Dia mengatakan, suplier atau distributor mengeluhkan ada panic buying karena banyak masyarakat yang beli secara langsung di distributor.
Distributor minyak goreng dilarang menjual ke sembarang pembeli. Ini setelah kelangkaan yang terjadi karena adanya panic buying dan banyaknya spekulan baru di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, diharapkan masyarakat agar menjual atau membeli minyak sesuai kebutuhan. “Jangan panic buying. Tentunya kami akan membuat surat pada distributor agar mereka menjual hanya pada mitra mereka,” kata dia.
Hari juga menjelaskan jika para distributor memang sempat menyampaikan ingin mendapat tambahan kuota minyak. Namun, permintaan penambahan kuota minyak goreng tersebut belum mendapat respon dari produsen.
Hari Oetomo mengaku pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap distribusi minyak goreng dari hulu ke hilir. Hal itu dilakukan terutama saat mendapat informasi adanya kelangkaan minyak goreng di pasaran.
“Kita pantau rantai distribusi, mulai dari produsen, distributor sampai ke bawah, sampai ke market,” ungkap Hari.
“Minyak goreng curah itu masih Rp 11.500 kemudian kemasan sederhana masih di harga Rp 13.500. Untuk yang premium itu harganya Rp 15.000 dan itu sudah masuk dalam sistem, yang kami update setiap hari, artinya di Jombang tidak ada masalah,” terang dia.
Untuk itu, kata Hari, dalam waktu dekat Disdagrin Jombang akan menggandeng sejumlah pihak untuk melakukan pengecekan ke beberapa gudang. Namun sebelum itu, pihaknya akan melakukan pemantauan secara internal terlebih dahulu. (yap/al)