JOMBANG, TelusuR.ID – Empat Kecamatan di Kabupaten Jombang kembali pada status zona merah. Peta sebaran kasus COVID-19 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur mulai meningkat, seiring dengan banyak terjadinya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah tersebut.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno membenarkan empat kecamatan di wilayah Kabupaten Jombang terdapat 4 kecamatan yang berstatus zona merah.
“Sekarang ini kasus COVID-19 kembali bermunculan. Sehingga ada empat kecamatan yang zona merah. Kami imbau masyarakat untuk waspada dengan mematuhi protokol kesehatan,” kata Budi Winarno, Rabu (9/2/2021).
Pada peta sebaran COVID-19 yang diumumkan Dinas Kesehatan Jombang, dari 20 kecamatan yang ada di Jombang, 4 kecamatan di antaranya zona merah, 12 kecamatan zona kuning, 2 kecamatan zona oranye dan 2 kecamatan lainnya zona hijau.
Untuk empat kecamatan yang zona merah adalah Kecamatan Jombang, Mojoagung, Tembelang, dan Kecamatan Diwek.
Jumlah kasus konfirmasi positif saat ini tercatat sudah mencapai 145 orang. Dari jumlah tersebut, 81 orang menjalani isolasi mandiri dan 64 orang dirawat di berbagai rumah sakit di Jombang.
Jumlah kasus tersebut meningkat sehari sebelumnya, Senin (7/2/2022), terdapat 83 kasus. Rincianya, 42 pasien menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, sedang 41 orang lainnya isolasi mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan Jombang drg Budi Nugroho menambahkan lonjakan kasus tersebut berdasarkan hasil tracing terhadap kontak erat pasien positif. Meski begitu, Budi menyebut, belum ada yang murni terinfeksi COVID-19 Varian Omicron.
“Masuk akal, karena ketika 1 orang saja minimal, (maka) kontak eratnya ya minimal 2 orang sudah kena. Jadi kan ya cepat bertambah,” kata Budi.
Mengantisipasi meledaknya COVID-19 varian omicron, Pemkab Jombang telah menyiapkan 300 bed untuk merawat pasien. Ratusan bed tersebut tersebar di 13 rumah sakit di wilayah setempat.
“Kita punya 300 bed dari rumah sakit di Jombang yang jumlahnya kira-kira (jumlahnya) 13 rumah sakit. Untuk fokusnya sekarang yang sedang berat dilayani di rumah sakit, kalau yang ringan-ringan ya gak di rumah sakit,” kata Budi.