Kasus DBD di Jombang Melonjak, Lebih Tinggi Dibanding Tahun Lalu

0
291 views
Bagikan :

JOMBANG, TelusuR.ID – Hingga awal Februari 2022 kasus demam berdarah dengue (DBD) melonjak di Kabupaten Jombang. Tercatat ada 30 kasus yang terjadi.

Sepanjang Januari hingga 7 Februari, memang tidak ditemukan pasien DBD yang meninggal dunia. Namun peningkatan kasus DBD yang terjadi perlu mendapatkan kewaspadaan dari semua pihak.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Haryo Purwono mengatakan, jumlah kasus DBD di Jombang tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Selama bulan Januari tahun ini tercatat ada 30 kasus, sedangkan tahun lalu ada 10 kasus. Untuk catatan perbulannya meningkat ya dibandingkan tahun lalu,” ujar Haryo, Kamis (10/02/2022).

Haryo menambahkan, jika tahun 2021 ada 10 kasus DBD dengan angka kematian 2 orang. Dan untuk tahun ini, ada 30 kasus di bulan Januari. Namun, untuk angka kematian, kosong.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, puncak kasus DBD diperkirakan terjadi pada Januari, Februari, hingga Maret.

“Untuk tiga bulan terakhir cenderung meningkat kasusnya. Mungkin musim penghujan, itu salah satunya ya,” paparnya.

Masih menurut Haryo, usia anak-anak rentan menjadi sasaran nyamuk aedes aegypti dan ini biasanya terjadi di area kecamatan yang penduduknya padat.

“Paling tinggi ada di Jombang ada 5 kasus, kemudian Perak 5, Kudu ada 4, Diwek ada 3, Jogoroto ada 2 dan Tembelang ada 2 kasus,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran menjelaskan, seiring dengan perubahan cuaca, jumlah kunjungan pasien dengan kasus DBD di RSUD Jombang mengalami kenaikan.

“Bulan Januari kemarin total ada 55 pasien yang kita rawat dan dari 55 pasien ini tidak ada yang meninggal dunia. Pasien tersebut, mulai dari usia anak-anak hingga dewasa, ada semuanya,” terang Pudji.

Sedangkan pada bulan Februari ini, Pudji menyebut ada 20 pasien kasus DBD. Rata-rata, setiap harinya ada kunjungan 2 pasien yang masuk ke RSUD Jombang.

“Hari ini saja kita merawat 4 orang dewasa, 4 orang anak-anak dan 2 anak-anak di ICU Central,” terangnya

Mengingat ancaman DBD kian tinggi, ia pun menghimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan jika terduga DBD.

“Segera melakukan pencegahan DBD dengan PSN 3M plus, yakni menutup, mengubur dan menguras, serta mengoles anak-anak dengan anti oles nyamuk, supaya tidak digigit nyamuk saat mereka beraktivitas,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan