JOMBANG, TelusuR.ID – Berlangsung di lokasi pasar Dusun Ngrawan, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kamis (21/10), Bupati Jombang Hj Munjidah Wahab melounching pembukaan Pasar Oleh-oleh Khas Jombang. Louncing dihadiri jajaran Forkopimda Jombang, Kepala OPD, pejabat turunan dibawahnya, serta pihak stakeholder.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemkab Jombang, Ir Hari Utomo, dalam keterangan pers menegaskan, bahwa tujuan dibukanya pasar oleh-oleh khas Jombang bersifat multidimensi. Dari sekian itu, tujuan terbesar dibukanya pasar baru ini adalah dalam rangka memicu tumbuh kembang ekonomi kreatif masyarakat UMKM, serta perekonomian masyarakat luas pada umumnya.
Tentu tidak sekedar itu. Selain sebagai bentuk upaya memicu geliat ekonomi masyarakat, kata Hari Utomo, dibukanya Pasar Oleh-oleh Khas Jombang juga sebagai etalase pajang atas produk kreatif pelaku UMKM, atau produk unggulan khas Jombang lainnya. Diantaranya adalah produk kerajinan tangan, juga kuliner tradisional khas Jombang dengan keberagamannya.
Masih menurut Hari Utomo, pembukaan Pasar Oleh-oleh Khas Jombang sudah satu paket dengan pembagian kios yang sebelumnya sudah disepakati bersama. Antaralain (1), 21 unit bedak/kios ditempati pedagang lama dan 1 unit untuk kantor. (2), Asosiasi Jokul dan warga sekitar berada di Blok A-B. (3), Asosiasi Permamin berada di Blok C-D.
Selanjutnya, (4), Asosiasi AMIC berada di Blok E. (5), Bumdes wilayah kecamatan Tembelang berada di Blok F-H. Serta (6), Asosiasi CTH berada di Blok I-J. Secara keseluruhan, jumlah kios/bedak yang ada di Pasar Oleh-oleh Khas Jombang, Dusun Ngrawan, Desa Pesantren, Tembelang, meliputi 22 unit bedak/kios, serta 120 unit Los Gledek.
Disebutkan, Pasar Oleh-oleh Khas Jombang pada awalnya dimaksudkan untuk menampung pedagang dari pasar legi dan sepanjang jalan Seroja. Pasar yang dibangun pada tahun anggaran 2016 dengan pagu Rp 1,5 milyar (DAK) itu ternyata gagal huni. Upaya relokasi tidak berhasil karena pihak pedagang lebih memilih menempati lahan PT KAI.
Pengoperasian Pasar Oleh-oleh Khas Jombang sebenarnya dijawalkan pada kalender anggaran 2020. Tapi hal itu urung dilaksanakan seiring merebaknya pandemi covid 19. “Selain dimaksudkan untuk mendorong kegiatan ekonomi kreatif agar terus berkembang, pasar ini juga merupakan program bela dan beli produk khas Jombang untuk ajang promosi produk UMKM, “pungkas Hari Utomo dalam sambutannya. (din)