Jombang, TelusuR.ID – Dalam suasana yang penuh persaudaraan dan gayeng, siang itu acara Dengar Pendapat Masyarakat Bersama Anggota DPR RI Ir. Mindo Sianipar , digelar di Aula Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang, Sabtu (16/10/2021)
Acara ini dihadiri Kelompok Tani dari 9 kecamatan di Kabupaten Jombang, kepala desa, tokoh masyarakat dan LSM. Total undangan sejumlah +150 orang.
Pertemuan tersebut dilakukan untuk melaksanakan program MPR RI yaitu Dengar Pendapat Masyarakat (DPM) dengan menghadirkan peserta perwakilan dari tokoh masyarakat, karang taruna dan kelompok tani di Kabupaten Jombang.
Melalui tim Ahli Krismianto, Ir. Mindo Sianipar menyampaikan, sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jombang, ia memandang perlu untuk turun ke bawah dan berbicara langsung dengan masyarakat serta harus mendengar suara mereka.
Politisi PDI Perjuangan dari Dapil Jatim VIII ini mengatakan, kegiatan yang digelar ini merupakan amanah dari lembaga MPR RI untuk mewajibkan turun ke Dapil menemui konstituen dalam rangka jaring aspirasi dan dengar pendapat masyarakat.
“Menjadi anggota DPR RI selain mengemban amanah rakyat juga mengemban sumpah jabatan. Karena itu sebagai anggota DPR RI yang dipilih oleh Rakyat Jombang, senantiasa berusaha untuk melaksanakan komitmen politiknya sesuai dengan ideologis partai yaitu berjuang di jalur politik demi kepentingan rakyat dan daerah yang menjadi dapil saya,” terang Tim Ahli Krismianto di sela-sela tatap muka tersebut.
Dalam acara tersebut Ir.Rubai yang di daulat sebagai narasumber mengenai pokok-pokok haluan negara menyampaikan pentingnya, Adanya kehadiran Ir. Mindo Sianipar di kabupaten Jombang. Ini karena seorang Mindo Sianipar memiliki peran penting sebagai penyambung atau penyampai aspirasi masyarakat kepada pemangku kebijakan yang ada dalam pelaksanaan pemerintahan. Dan dalam bidang pembangunan ekonomi pertanian pertumbuhan ekonomi di harapkan bisa lebih maksimal.
Dalam sesi tanya jawab krismianto atau yang akrab di sapa mas kris, memaparkan tentang sertifikasi pertanian dimana petani di indonesia ke depan akan mendapatkan sertifikasi sehingga dalam keberlangsungan ke depan bisa mendapatkan pengakuan yang layak di dalam dunia pertanian. Bukan sebagai cari utangan atau pinjaman.
Anak muda petani wonosalam ini juga memaparkan tentang keberadaan pupuk yang ada di indonesia ini bukan karena langka melainkan di batasi tentang keberadaannya, guna menjaga kelestarian alam, mengubah pola pikir kita agar kreatif dalam lingkungan sekitar. di sekitar kita ada tanaman kelor, tanaman patah tulang dan kotoran hewan yang bisa di manfaatkan untuk membasmi hama, meningkatkan kesuburan tanaman maupun lainnya.” papar krismianto.
(*Anam/tlsr *)